SAP Eksim penyluhan kesehatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : penyakit kulit ( eksim )
Sub pokok pembahasan : pencegahan penyakit Eksim
Sasaran                                  :
Hari/tanggal         :
Tempat                                 :
Pukul         :
Penyuluh :


A.  Tujuan
-Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit tentang penyakit Kulit Eksim diharapkan klien  mengetahui tentang cara pencegahan penyakit Kulit ( Eksim)
-Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
Menjelaskan pengertian Eksim
Mengetahui penyebab Eksim
Menyebutkan tanda dan gejala Eksim
Mengetahui cara pencegahan Eksim
Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
Pengertian Eksim
Penyebab Eksim
Tanda dan gejala Eksim
Cara pencegahan Eksim

Media
poster
Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
Kegiatan Penyuluhan

No, Waktu, Kegiatan Penyuluhan, Respon Peserta
1. Pembukaan
(5 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang Demam Berdarah Dengue
Menjelaskan tujuan Penyuluhan
Membuat kontrak waktu
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan memperhatikan
Menyetujui kontrak waktu
2.  Kegiatan Inti
(5 menit)
Menjelaskan tentang
Pengertian Eksim
Penyebab Eksim
Tanda dan gejala Eksim
Cara Pencegahan Eksim
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Menjawab pertanyaan peserta
Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh
Aktif bertanya
Mendengarkan
3.  Penutup
( 5 menit)
Menyimpulkan materi yang disampaikan oleh penyuluh
Mengevaluasi peserta atas penjelasan yang disampaikan dan penyuluh menanyakan kembali mengenai materi penyuluhan
Salam Penutup
Mendengarkan dan Memperhatikan
Menjawab pertanyaan yang diberikan
Menjawab salam

Evaluasi Lisan
Apa pengertian Eksim ?
Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Eksim ?
Bagaimana cara penularan Eksim ?
Sebutkan tanda dan gejala Eksim ?
Bagaimana cara pencegahan Eksim ?



Materi
PENYAKIT KULIT ( EKSIM )

Pengertian Eksim Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.B.  Gejala EksimDimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.C. Penyebab EksimPenyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma.Tiap tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih buruk.Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari iritan/alergen yang menyebabkan eksim. Perlu diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan menyebar dari satu orang ke orang yang lain.D. Cara pengobatan Eksim.Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.E. Pencegahan EksimMunculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan beberapa tips dibawah ini :Jaga kelembaban kulit.Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.Kurangi Stress.Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain lain.Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang dan lain lain.Hati hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi.

SUMBER 
Djuanda S, Sularsito. (2005). SA. Dermatitis In: Djuanda A, ed Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi III. Jakarta: FK UI: 126-31.
Johnson, M., et all. 2002. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J., et all. 2002. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
NANDA, 2012, Diagnosis Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi.
Price, A. Sylvia.2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer, Suzanne C. (2002). Buku ajar medikal bedah Brunner Suddarth/Brunner Suddarth’s Texbook of Medical-surgical. Alih Bahasa:Agung Waluyo…..(et.al.). ed 8 Vol 3 Jakarta: EGC.
Widhya. (2011). Askep Dermatitis. Diaskes pada tanggal 28 April 2012 pada http:///D:/LAPORAN%20POROFESI%20NERS%202012/MEDICAL%20BEDAH/SUMBER%20DERMATITIS/askep-dermatitis.html

Comments